Responsive Banner design

Gairah HELDA tetangga ku yang BINAL

Sejuknya pagii di hari minggu, aku duduk santai d kursi teras rumah ku d temani secangkir kopi hitam favoritku.

___Hmmm..kota Purwakarta,, banyak cerita ku d kota ini. Namaku Radit,, 24thn lalu aku lahir d kota kembang 'Bandung' dan sekarang aku tinggal d Purwakarta.__

Minggu pagii itu saat ku nikmati kopi hitam sembari menghisap tembakau, pandangan liar ku terpaku pada seorang wanita berwajah cantik, berbadan langsing dan begitu indah kulit putih bersihnya yang sedikit mengkilap oleh keringat lari pagii terlihat begitu menggairahkan dengan tank top coklat yang tidak penuh menutupi dada 38B nya.
"..Oookhh bitchy indah sekali pemandangan pagii ini memaksa kontol ku terbangun dari tidurnya dan membuat sesak CD ku.."

Wanita itu tetangga ku yang bernama Helda. Di usianya yang sekarang menginjak 25thn, dia sudah menyandang status janda 1thn yang lalu.

"Hmmm... Janda muda yang menggairahkan kasian kalo dia harus merasakan dinginnya malam dan menahan kegelisahan rindu sentuhan pria setiap hari,,,fikirku horny".

Saat matahari mulai tinggi d hari minggu itu aku iseng menyapa Helda d Bbm,,
Aku. : "met siang elda lagi apa nih ??"
Helda : "yupp met siang juga a',, ada angin apa nih tiba-tiba nyapa elda dBbm?? Awas lho nanti istri nya marah :P"
Aku. : "nyantai aja kalee situasi aman dan terkendali ibu negara lg gk ada drumah hehe :P...."
Berawal dari obrolan saat itu berlanjut hingga hampir setiap hari helda menghubungi ku via bbm untuk curhat. Seiring waktu berjalan aku merasa nyaman dengan kedekatan ku bersama helda,, ditambah jenuhnya aku karena istri ku yang mulai dingin d ranjang.

Seminggu berlalu,,kedekatan ku bersama Helda semakin hangat saja. Tak jarang Helda bercerita kerinduannya akan belaian pria begitu pula aku yang bercerita tentang ke rinduan ku pada hangatnya cumbuan wanita d ranjang.. Hari-hari terus berlalu d iringi obrolan kami d bbm yang semakin vulgar,, bahkan Helda sesekali mengirim foto nude dirinya atau pun foto ketika ia sedang mastrubasi.....

Hingga pada akhirnya Helda sepakat untuk menemani ku menikmati indahnya malam minggu bersama.
Malam itu sekitar pukul 19:00 wib aku jemput Helda yang tengah menunggu ku d sebuah mini market d tengah kota Purwakarta.
"Haii,, cantik banget deh kamu malam ini. Maaf ya kamu nunggu aku lama"
Begitulah ku sapa Helda yang sedang duduk manis d kursi ddepan mini market dengan rok mininya yang menantang.

"Akh,,gak lama kok baru aja aku sampai d sini. Lagian ga usah puji-puji aku segala kali gombal banget tau gak"
Sembari tesenyum genit Helda menjawab sapaan ku.

Tak menunggu waktu lama aku langsung pacu honda jazz ku menuju sebuah rumah makan khas sunda ddaerah ciganea, tentu saja perjalanan ku d temani Helda yang duduk manis disamping kemudi.
Dalam perjalanan tangan Helda mulai nakal menuju selangkangan ku,,dengan penuh gairah Helda mengelus-elus kontol ku yang mulai tegang d balik celana akibat perlakuan genit Helda.
Aku coba tetap fokus mengemudi meski tak kuasa aku menahan birahi. Tangan lembut Helda mulai masuk kedalam celana ku dan meraih kontol ku sembari bibir dan lidahnya tak henti mengecup dan mencumbu leher serta telinga kiri ku.
"Kontol kamu besar,keras n' panas banget a',, uda ga sabar mo elda puasin ya sayang,,hmmmmh"
Helda berbisik lirih dtelinga kiri ku sembari tak hentinya meremas dan mengocok kontol ku dengan gemasnya dan penuh gairah.

"Hmm,,ssh enak yank lanjutin terus sayanng" aku hanya berkata itu d sela sensasi yang helda berikan..

Helda mengecup pipi ku dan berlanjut membungkukan kepalanya...
Dan,, "oughhsshh"
Lidah liar Helda menggelitik kepala kontol ku,,
Lalu Helda mengemut sedikit kepala kontolku dan lidahnya menari d lobang pipis ku,, "akhssshhh" ngilu dan nikmat rasanya
Tak berhenti sampai disitu lalu Helda mengulum habis kontolku hingga terbenam semua dan terasa menyentuh kerongkongannya..
Sensasi hangat nan nikmat itu bertambah ketika Helda mulai menaik turunkan kepalanya, dengan lidah yang menekan kontolku menyentuh dinding rongga mulutnya...
Tangan kiri ku pun tak mau membiarkan dada 38B helda yang indah dibiarkan hanya bersenbunyi dbalik baju dan bra saja.. Perlahan ku remas penuh gairah dada Helda dari luar,, tak puas sampai disitu, tangan kiri ku coba mengangkat baju Helda dan menyelinap masuk disela-sela bra..
Hangat dan begitu lembut susu Helda terasa d genggaman ku,, kuremas perlahan..
"Emphhhhhhkhh..." Suara itu terdengar dari mulut Helda yang masih sibuk mengulum kontolku..

Ku raih puting susu Helda lalu ku cubit kecil dan ku permainkan dengan ujung jari ku,, terasa puting Helda pun mulai mengencang menerima sentuhan nakal ku.
Sekitar 6menit Helda mengulum kontol ku dan menghisapnya dengan penuh nafsu,, akhirnya sperma ku pun terasa sudah d ujung lobang kontol ku,, Helda menyadari sperma ku akan segera keluar dan dengan lincahnya helda mempercepat kulumannya lalu membenamkan kontolku lebih dalam ketika sperma ku menyembur... "Aaakkhhhhhhhsshh"
Sreeett,,creett,,crett
3x kurasa sperma ku menyembur d kerongkongan Helda.
Helda melumat habis sisa-sisa sperma yang keluar dari kontolku dan mengemut lembut kepala kontol ku..
Tak lama kemudian kami telah sampai d parkiran rumah makan yang kami tuju,, ku parkirkan mobil dan tetap dalam mobil tanpa beranjak sedikit pun.. Lalu Helda melepas kulumannya dkontolku dan menatap sayu k arah ku..
"Uda sampe tempat makan ea sayank?,, hemm enakkan emutan elda??"
Sambil tersenyum Helda mengatakan itu

"Hemm enak banget yank,," ku jawab sambil ku raih wajahnya dan ku kecup keningnya.

"Kamu utang lho ma elda,, memek elda pengen dbikin enak juga tau" sambil cemberut manja Helda mengatakannya.

Tak menunggu lama langsung kubaringkan Helda dengan kaki kiri menopang dashboard dan vagina mengarah pada ku.
Lalu kusingkapkan rok mininya,, hmmm kucium aroma khas vagina Helda ketika ku dekatkan kepalaku ke vagina Helda yang masih terbungkus CD.
Ku usap-usap perlahan vagina Helda dari balik CD nya.. "Shhhtthhh,,akhhhh" desahan Helda terdengar begitu seksi terdengar oleh ku saat ku gigit-gigit kecil gundukan memek Helda..
Kubuka CD Helda dengan membuka ikatan dbagian pinggang nya karena Helda memakai CD model bitchy yang d ikat dbaian sampingnya.

Ughhhhh...indah nya memek Helda yang putih bersih tanpa bulu masih terlihat meski suasana gelap,,
Kujilat belahan memeknya hmmm,, aromanya nikmat wangi sekali.. Helda pasti rajin merawat memeknya.

Kujilat klitoris Helda
"Ssshhh akhhhh geli yank" Helda mendesah lirih
Ku nikmati klitoris Helda dengan mengemut dan lidah ku menari d klitorisnya
"Aaaaakkhh..." Helda mengangkat bokongnya saat ku gelitik klitorisnya dengan lidahku.
Cairan mulai membasahi lobang memek Helda saat ku ku permainkan jari tengahku d luar lobang memeknya sembari tak hentinya aku jilat klitorisnya..
"Akkhhh..akhhhh..ssshhhh..aakhh"
Desahan itu berkali-kali ku dengar seiring permainan lidah ku dan jari tengah ku yang masuk kedalam memek Helda..
Ku arah kan jari ku kebagian atas dlobang memek Helda,, aku mulai mencari G-spot nya.
"Akhhhhhhhh" ketika ku menyentuh gundukan sedikit bertekstur d dalam memek Helda,,ia mendesah hebat.. "Aaaaaaaakhhhhh" Dan menghimpitkan paha seakan menahan pipis.
Ya mungkin yang ku sentuh itu G-spot d memek Helda,,
Semakin gencar saja ku mengocok dan menyentuh-nyentuh G-spot dan tak menghentikan rangsangan lidah ku d klitoris Helda..
Tak bertahan lama "aaaaaaAaAakhhhh" Helda mencapai orgasme nya dan menekan kepalaku ke arah memeknya,,
"Aaaaaaaaaakkhhhh" lagi-lagi Helda mendesah hebat
Dan kurasa memek helda mengempot dan menghisap-hisap jari tengah ku yang masih terbenam dmemeknya..
Lalu ku gesek-gesek halus G-spot nya yang sudah mengencang dan ku emut klitorisnya.. "Aaaaaaaakkkkkkkhhhhhhh" Helda mendesah dan mendapatkan orgasmenya lagi,, badannya mengejang dan tangannya meremas susunya sendiri dengan gemasnya dan penuh gairah nikmat..

Aku hentikan serangan ku dmemeknya,, sela nafas Helda yang terengah-engah sisa kenikmatan orgasme nya,, ku kecup kening nya dan lumat bibir tipis nya..
Sekitar 2menit kami bertahan d posisi itu menikmati lumatan dan kuluman ciuman kami...

Sensasi malam ituu sungguh nikmat ku rasakan. Kami merapikan diri dari sisa kenikmatan yang baru saja kami nikmati berdua,, lalu ku raih sloki dan ku tuangkan Chivas yang memang wajib menemani dalam setiap perjalanan ku dengan honda jazz hitam kebanggaan ku ini.
Nikmat terasa kerongkongan ku saat Chivas mengalir dkerongkongan seakan menjadi pengganti ion tubuh yang hilang setelah bergumul bersama Helda meraih surga dunia,,hehe...

Helda pun ikut menikmati hangatnya Chivas,, untuk pertama kalinya Helda merasakan minuman beralkohol
"6¤7hmmm,,enak juga rasanya" sambil tersenyum Helda menatap ku..
"Iya doonk sayaaank,, tapi lanjutin nanti minumnya ea, sekarang kita makann dulu" lalu kuraih Marlboro merah ku d atas dashboard, ku hisap asap tembakau favorit ku ituu sambil mengajak Helda keluar dari mobil dan menuju meja makann..

Tak lama kami sampai d meja makann, seorang waiter pria menghampiri membawa bill order dan menyodorkan daftar menu kepada kami.. Mata pria ituu tak berkedip saat ia memandang dada Helda yang menantang dibalik baju merahnya. Begitu betahnya mata ituu menikmati pemandangan yang tersuguhkan tepat didepannya,,terlihat pria ituu menelan ludah memandang puting susu Helda yang menyembul tercetak dibalik baju..
Helda yang tadi melepas bra sebelum beranjak dari mobil dengan alasan bra nnya terasa tidak nyaman karena berkeringat..

"Ehmm,, helooww mas pengenn banget ea ampe melotot mupeng' gitu" Helda menegur waiter ituu sambil mengelus puting susu nnya sendiri dengan ujung telunjuknya..
Busettt ni cewe mabok kali ea ampe engga pake rem tuh ngomong sambil maenin puting susunya segala,,saat ituu akku berkata dalam hati

"Emmhh,, anu bu maaff mauu pesan apa ajja?" Waiter ituu dengan gugupnya berkata..
"Mauu pesan apa ea sayank??" Helda bertanya sambil menatap kearah ku..
Dan merangkul ku lalu melumat bibir ku didepan waiter ituu,,tak hanya ituu saja Helda pun meraih dan mengarahkan tangan kanan ku ke gundukan indah didadanya..
"...emmhh..emmhh..lphh..mhhh.." Akku pun ikut terhanyut dalam permainan gila Helda ddepan waiter pria ittu yang hanya bisaa menelan ludahnya dan tanpa sadar waiter ituu pun mengelus kontolnya sendiri yang terlihat menyembul dibalik celana sedari tadi..

Tak berlama-lama kami bercumbu,, kami hentikan adegan nakal ittu dan segera memesan makanan favorit kami masing-masing.
Terlihat begitu dungu wajah waiter ituu seakan kecewa karena adegan nakal kami telah berakhir begitu saja.

"Waiter ituu pasti deh langsung onani yannk,,hhaha" canda Helda padaku setelah perginya waiter ituu..
"Hhaha,, kamuu sihh nakal banget yannk kasian tuh anak orang jadi dungu seketika karena adegan live kita,,hhaha" sambil ku cubit gemas pipi Helda..
"Aww..sakit tau!! Awas lho nanti elda bales ampe nyembur terus aer mani kamuu biar lemes,,hhaha" canda Helda lagii sembari lidahnya menjulur seksi menggoda ku..

Selesai menikmati hidangan makann malam, kami pun beranjak pergi menuju sebuah hotel dekat alun-alun kota Purwakarta.
Perjalanan kami menuju hotel d iringi canda tawa ku bersama Helda sambil menikmati Chivas. Tak hentinya de sela-sela canda kami, Helda merengek manja ingin segera menikmati kontolku mengobrak-abrik memeknya...
"Yaaaank,, elda gaa tahan nihh pengenn kontol besar n' keras ayank ngocok memek elda.. Memek elda gatel banget taoo yaaaank..."
Berkali-kali Helda merengek mengatakan ituu

Sesampainya kami d kamar hotel, kami pun segera saling menikmati belaian dan kecupan satu sama lain. Kami saling bantu melepas semua pakaian dalam percumbuan,,kami berjalan kearah kamar mandi sambil tak lepasnya tangan Helda menggenggam kontolku..
Ku nyalakan shower,,kami bercumbu dibawah guyuran air hangat yang membasahi tubuh telanjang kami..

"Ssshhh,,oughh" dengan bibir tipisnya Helda mengecup-ngecup puting susuku
"Mhhh,,shitttt oghhh.." Berlanjut dengan gelitikan lidah Helda d puting susu ku, dan tangan helda pun tak diam. Jemari lentiknya dengan lincah mempermainkan batang kontolku..
"Ukkhhssshhh" sensasi luar biasa yang ku rasakan dari permainan lidah Helda d puting susu ku..
Helda menatap ku sayu,, tersenyum lalu mengecup bibir ku..
Kami saling menikmati lumatan demi lumatan,,dan lidah kami pun bertemu dsela ciuman panas ini..

"Akkhhh,,sshhhh mhhhh" desah lirih helda saat ku permainkan puting susunya dengan jemari nakal ku
"Enghhhhikhhh.." Ku remas susu Helda yang mulus dengan puting yang mulai mengencang ituu.

"Ukhh.." Tak hentinya Helda mengocok kontolku dan meremas lembut buah zakar ku

"Aikhhhhhhssshh...." Desah meringis Helda saat ku pijat lembut memeknya
"Aaaakkkhhhh" ku permainkan klitorisnya dengan jariku

Ku hentikan lumatan ku dibibir tipis Helda,, ku dekatkan wajahku ke memek Helda.
Ku jilat memek Helda yang putih bersih tanpa bulu dengan aroma khas yang wangi..
"Aaaakkkkhhh...." Helda mengerang, sambil tetap berdiri d hadapan ku tangannya menjambak rambutku,,dan menekan kepala ku ke arah memeknya.. "Ssshhhhhhh enak yaaaaaank akhhhh.."
Tubuh Helda mengejang saat ku kulum klitorisnya,, "aaaaaaakhhhhh...." Cairan keluar dari memek Helda,, semakin tercium aroma khas cairan cinta d memeknya..
Tubuh helda melemas setelah tubuhnya mengejang hebat,, sigap saja ku rangkul tubuhnya dan ku gendong menuju ranjang.

"Mhhhh" aroma terapi ruangan kamar sangat tercium, menambah gairah suasana malam ini.
Ku rebahkan tubuh indah Helda,, Helda tersenyum manis pada ku.. Dengan tubuh lemasnya ia menggoda ku dengan wajah binal Helda menggit bibirnya dan mengelus-ngelus memeknya sendiri...

Ku hampiri Helda dengan kontol yang sedari tadi tegang tak tertahan..
Ku baringkan tubuh ku d samping Helda, mulut kami kembali bergumul dan saling berpagut lidah. "Emmmmhhhhh"

Ku tindih tubuh Helda,, kami saling beradu pandang dalam posisi ini..
Matanya yang sayu benar-benar membius ku membawa ku kepuncak birahi..
"Yaaaaank, elda sayaaaank bangett ma kamuu"
Helda berkata dengan lirih dan tersenyum..
Tangannya mengarahkan kontol ku ke bibir memeknya..

Sambil beradu pandang, ku tekan perlahan kontol ku dmemek helda..
"Aaaakkkkkkhhhhh..." Baru saja kepala kontol ku yang masuk ke lobang memeknya, Helda mengerang
"Akhh,,akkhhhhhhhhhhhhh" kaki helda mengejang dan adaa cairan yang sedikit menyemprot dari memek Helda.
(Mungkin ini wanita sedang squirting seperti d film bokep)

"Sssshhhhhh...." Helda merangkul ku,, seiring ku tekan lebih dalam lagii kontol ku perlahan.. "Aaaaaaakkhhhhh sakiiitt..." Helda mengeluh nikmat sambil mengerenyit kan dahi dan memejamkan matanya..
Begitu menjepit erat kontol ku rasanya rongga memek Helda,,terus ku genjot perlahan memek Helda yang sempit dan mengempot kurasa memek Helda seiring gerakan kontol ku mengocok memeknya...
"Akh..akh..akkkhhhhh yaaaaaaank..." Helda mengerang hebat dibarengi memeknya yang kembali squirt...

"Ougghhh" luar biasa ku rasa empotan memek Helda saat ia squirt,, seakan kontol ku tersedot-sedot kuat oleh memek Helda

"Enak bangett yaaaank,, lagiii yaaank lagiii" helda merengek disela kenikmatannya mengalami squirt yang kesekian kalinya..

Ku percepat genjotan kontolku ketika memek helda mulai terasa licin..
"Akh..akhh.akh..akhh....." Helda tak henti mendesah dan meracau seiring kontol ku yang cepat mengocok memeknya.
"Akhh..akhh..akhh"
"Terus sayaaaank enaaaakkhhh akhhh,,akhh"
"Akhhh,,ukhhh,,akhh emhhhhh"
"Duh memek ku yaaaaaank akhhh..."
"Memek ku sesak enakhh akhhhh..."
"Akhh...akhh.akhh"

"Uuughhh shitttt nikmat banget" fikiran ku melayang,, sedari tadi ku percepat kocokan kontol ku, memek Helda tak hentinya mengempot-ngempot...
"Yeshhhhhhh akhhh..."Ku benamkan sedalam-dalamnya kontol ku dmemek Helda

"Akhhhhhhhhhhhhhhhhhh...." Helda meracau ketika kontolku menyentuh rahimnya
Helda memeluk erat tubuhku, dan mencium bibir ku dengan gemasnya..
Kami pun mendesah nikmat bersamaaan
"Akh..akhhhhhh..."
"Akhhhhhh..."
"Ekhhhhhhhh" sreettt,,cretthh,,crethh
" Emhhhhh akhhhhh elda sayannk kamuu radittt akhhhhhhh...."
"Akkhhhh.."
Sperma ku menyembur rahim Helda,, memek helda mengempot-ngempot dtengah kenikmatan kami meraih orgasme bersama..

Ku baringkan tubuhku dsamping Helda,, kembali ia menatap ku sayu dan berkata
"Makasih ea sayaaaaank,, enak banget" lalu Helda tersenyum dan merangkul ku

Helda menggenggam kontolku dan mengocok kecil sembari berbaring ia pun mengemut puting susu ku.. Entah berapa lama Helda memainkan puting susu ku,,disela kenikmatannya akuu tertidur lelah...

Tak terasa hari sudah sianng waktu menunjukan pukul 11:00 wib,, akuu terbangun dari tidur lelap ku dan ku lihat Helda masih terlelap sambil merangkul ku...


******
Sekian sepenggal kisah ku bersama HELDA di kota Purwakarta

Pembantu Tetangga Yang Binal

Ini Kisah Sudah Lama Saat Ane Masih Duduk di Bangku SMA tepatnya kelas 3. Kejadiannya Tepat 17 Agustus (Ngeri kan Pas HUT RI).

Dimulai dari tetangga ane yang punya pembantu baru untuk mengurusi anaknya yang masih balita. Tetangga ane memang punya anak perempuan juga yang masih kelas 1 SMA, namun karena saking banyak lesnya si kakak tak bisa menemani adiknya. Tetanggaku merupakan seorang guru dan suaminya seorang dosen, jadi sehari-harinya memang tidak bisa menemani sang buah hati yang masih kecil itu. alkhasil didatangkanlah seorang pembantu.
sebut saja namanya Sari. Sari didatangkan dari sebuah desa yang memang sudah putus sekolah dari 2 SMP. Ane tahu, karena sering mendengar ibuku bergosip. tampaknya Sari tak beda umur denganku. mungkin dia beda dua tahun. terlihat sangat jelas raut mukanya masih muda. Karena kebiasaanku yang sering membaca cerita-cerita panas, terlebih lagi tentang pembantu, membuat aku merasa ingin mencoba sensasinya. maklum daerah ane banyak pembantu (Komplek ya gan) namun kebanyakan tua. Namun, kedatangan Sari membuat semuanya berubah.

Ane memang tak akrab dengan pembantu, namun, suatu hari, di depan rumah ane, kira-kira sekitar pukul 3 sore, Sari sambil mengendong anak tetangga (namanya Tristan) berada di depan rumahku. Saat itu, ane sedang mencuci motor ane. Dengan sengaja (namun, tanpa maksud apapun ya) ane menggoda si Tristan, ane berniat menggendongnya. dengan basa-basi sedikit, ane pun berhasil membuat Tristan mau digendong denganku. Tanpa sengaja, tangganku mengenai payudara Sari yang terbilang tidak terlalu kecil namun tidak besar juga. Sari diam tanpa ada rona marah. dalam hati ane berpikir, apa perlu dites sekali lagi. Setelah tidak terlalu lama ane bermain dengan Tristan, Ane kembalikan Tristan, namun kali ini ane mencoba sengaja sedikit memegang Payudaranya. Ya, Sari pun masih diam tanpa protes sedikit pun. Dalam benaku ada sedikit sinyal untuk memulai hasratku, tapi aku tidak ingin bergerak terlalu cepat. hal itu selalu aku lakukan, kurang lebih seminggu (saat ane ada dirumah aja ya) dengan respon Sari yang sama.

Disuatu kesempatan, tepatnya malam hari, ane yang baru pulang bermain, melihat Sari berjalan menuju ke arah warung ruang komplek, tanpa segan-segan ane pun menawarinya untuk dibonceng.

"Malam Sari, mau kemana udah malem gini," Ujarku,
"Oh, iya.., kamu anaknya Ibu Fitri khan," Tanya Sari, "mau ke warung mas, disuruh Ibu beli korek mas," Tambahnya
" Kok tahu, oh ya udah, mau aku temenin gak, warung yang deket, malem gini udah tutup, adanya agak jauh"
" Jangan Mas, Ngerepotin, apalagi ntar diliat tetangga ama satpam depan, gak enak mas,"
"Gpa" Sar, Udah malem, kasian anak cewek jalan Sendirian, Kilahku.
"bener Gpa" mas, ya udah, klo gitu, maaf ngerepotin,"

Sari akhirnya berhasil kuboncengi, dengan kubawa muter-muter dan mencari warung yang lumayan jauh. biarpun jauh, bagiku tak masalah, karena Payudara Sari menempel dipungunggku. Usai ketemu warung, Sari lalu turun membeli korek, namun ada hal yang mengejutkan, "mas aku lupa bawa uangnya, tadi kayaknya ketinggalan di dalem kamar,"
Oh, gpa" Sar, aku kira apa, Ini pakai saja dulu uangku, nanti dikembalikan pas besok aja," Ujarku.
Setelah tanpa segan Sari menerima uangku, Sari pun kembali berkata, "Mas gpa" aku boncengan kayak gini, nanti ada yang lihat, Malu"
(aku berpikir awalnya, kiranya Sari sadar dengan kelakuanku untuk menikmati sentuhan Payudaranya, ternyata bukan itu), Gpa" Sar, khan tadi udah bilang, sudah malam.

Setelah mengantari Sari sampai kerumah, ane kembali juga pulang. Tepat dua hari setelah kejadian itu, adalah hari 17 Agustus, dimana seluruh warga komplek membuat panggung di depan komplek. Acara tersebut yang berlangsung malam hari, tentu didominasi oleh Bapak-Bapak dan Para ibu untuk seru-seruan, sedangkan anak mudanya, sedikit terpisah.
Saat ane ingin mengambil rokok yang tersimpan dirumah, Sari memanggilku, untuk mengembalikan uangnya, "Mas, ini uang waktu itu beli korek," sembari menyodorkan lima ribu rupiah.
"Tak usah sar, toh juga gak ada kembalian, oh ya kok Sari gak ikut di depan," tanyaku
"Gak mas, Tadi sebentar kesana, eh Ibu suruh aku untuk suruh bawa pulang Tristan supaya tidur," ujarnya
"Sekarang Tristan mana Sar,"
"Ada mas, Didalam udah nyenyak tidur, dia klo tidur susah bangunnya,"
(pucuk dicinta ulam pun tiba dibenaku) ya udah, Sari ikut aja kerumah, ambil kembaliannya, aku gak bawa uang soalnya, gpa" khan Tristan ditinggal sebentar,"
"Gpa" mas, klo cuma sebentar, jawab Sari
Alkhasil Sari berhasil mengajak Sari kerumahku yang jaraknya cuma satu rumah saja, awalnya Sari menunggu diluar, tapi kusuruh masuk saja dengan dalih rumah sedang sepi. tanpa penolakan pun, Sari mau ikut masuk.
Mas, cari apalagi mas, uangnya gak ketemu, Sari yang dari tadi menunggu di depan kamarku, bertanya
bukan Sar, Rokokku, bisa minta tolong bantuin aku gak?
Gpa" mas, aku masuk, tanya Sari penuh keraguan
Gpa" kok, juga sepi ini, kilahku
dengan pura-pura mencari, kusengaja menyenggol pintuku agar tertutup. hal itu membuat Sari kaget. "mas, kok pintunya ditutup?
"oh ya Sar, gak sengaja kesenggol, tapi ada yang mau aku obrolin sebelumnya sar," cakapku agar dia tidak curiga
"apa itu mas, kok serius amat,"
"gini sar, sudah lama, aku suka melihat kamu, apalagi kadang aku gak sengaja menyentuhmu sar, maaf Sar bukan maksud aku kurang ajar, tapi aku jujur Sar, aku cuma minta maaf atas kelakuanku"
"oh, aku kira apa mas, Sari udah tau kok mas, tapi Sari gak bilang, karena Sari sebenarnya naksir mas,"
"hal itu membuatku bukan kaget, tapi kudekatkan diriku ke dia," yang benar Sar? berarti klo aku boleh menyentuh kamu,"
"jangan mas, gak enak klo sampai diliat orang," ujar Sari.
"gpa" kok Sar, gak ada orang ini apalagi acara itu sepi," ujarku. tanpa banyak basa-basi, Sari kutarik tangannya, dan kulumat bibirnya, awalnya sedikit kaku, tapi Sari mulai menikmati.
Kudorong dia ketempat tidurku, sambil tanganku memegang payudaranya yang sudah kuidam-idamkan, Sari tak berontak sedikit pun. tak lama kuturunkan celananya hingga celana dalamnya melorot. awalnya ingin kumasukan tanganku, ternyata Sari sudah basah, tanpa ragu-ragu, aku mulai buka celanaku.
Tampangnya basah tak selalu mulus, lubang Sari begitu sempit, sehingga sulit, bahkan sampai Sari pun sedikit teriak, namun, niat itu tak aku urungkan, aku dorong agak sedikit kencang hingga akhirnya masuk. kugoyang Sari perlahan-perlahan, Sari pun mulai mendesah, bahkan dirinya tanpa disuruh, membuka bajunya, kemudian bangun melumat bibirku.
aku pun semakin menderu-deru, kukecangkan lagi goyanganku, Sari pun semakin berisik. aku suruh Sari untuk berposisi Doggy, awalnya sedikit binggung dia, namun, secepat kilat aku mengajarinya. disinilah "Senjataku" bagai diisap oleh vacum cleaner, Sari semakin becek dan berisik, akupun semakin cepat bergoyang, karena ini bukan pengalaman pertamaku, aku tahu kapan saat aku sudah mau keluar, namun apadaya, saat aku ingin keluar, Sari semakin mendesah dan menarikku, alhasil aku pun keluar dari dalam.
Sari sedikit binggung, tapi aku bilang, gpa" Sar abis ini kau ke kamar mandi bersihkan, namun sebelum itu, kau jilat dulu punyaku agar kau semakin tidak hamil, ujarku sedikit menipunya.
kurang lebih kami 15 menit, dan Sari menyiram vaginanya, sambil aku bantu untuk membersihkannya. tepat saat aku mengantarkannya ke pintu depan rumahnya, orang rumahnya pun berjalan, dan Sari pun segera masuk.
Kejadian ini sering aku ulangi saat siang hari, waktu orang tuaku tak ada dirumah, terkadang Tristan asyik sedang bermain di ruang tamuku, aku pun main bersama Sari.
Setelah 5 bulan, Sari disuruh balik ke rumah orang tuanya, karena ada juragan kambing yang ingin mempersuntingnya. alhasil sampai sekarang aku tidak bertemu dengan Sari lagi, si pembantu tetangga yang montok.

Bercinta Dengan Teman Baik

Namaku Agus (bukan nama sebenarnya). Aku kuliah di salah satu PTS di Jakarta. aku punya teman wanita, sebut saja namanya Lia. Si Lia ini teman baikku sejak SMA. Kalau aku lagi ada masalah atau aku gagal mendapatkan cewek, dia inilah yang jadi tumpahan unek-unekku. Pokoknya dia baik sekali denganku. Orangnya cantik sekali. Tapi ini bukan aku yang bilang, teman-temanku yang bilang begitu. Dulunya menurut aku sih lumayanlah. Mungkin karena aku nggak sadar barangkali, habis aku tiap hari ketemu dia dan lihat dia, jadi aku merasa sudah biasa. Teman kuliahku pernah bilang kalau si Lia itu sensual banget, apalagi dari bagian lehernya sampai dadanya. Orangnya nggak begitu tinggi, sedanglah buat perempuan. Tingginya 162 cm dan beratnya 50 kg. Langsing kan? Rambutnya panjang tergerai. Kebayang dong gimana orangnya.

Diantara aku dan dia kalau ngobrol sudah nggak ada batasnya, termasuk tentang hal yang begituan. Dia juga sudah tahu ukuran penisku. Sedangkan aku cuma tahu ukuran pinggangnya 62 cm. Yang bagian atas dan bawahnya aku nggak diberi tahu. "Belum saatnya Gus..", begitu kata Lia dengan nada genit kalau aku selalu bertanya. Tapi aku bisa lihat kok ukuran payudaranya nggak begitu besar. Sekitar 32, begitulah.

Aku sudah sering nonton dan jalan-jalan berdua sama dia. Teman-temanku menyangka kalau aku pacaran sama dia, padahal aku sama dia cuma temanan baik. Lalu kejadian yang membuat aku mengirim cerita ini terjadi beberapa bulan yang lalu, waktu kami berdua pergi nonton Ransom. Seperti biasanya aku jemput dia, terus kami pergi nonton di PH. Kali ini si Lia seksi banget. Dia pakai baju ketat putih favoritku. Aku yang suruh dia pakai itu, soalnya aku suka lihat dia pakai itu. Dan dia juga selalu setuju sama permintaanku. Terus pakai rok mini yang kalau aku bilang pendek banget dan merangsang. Sekitar 15-20 cm lah dari lutut. Sepanjang perjalanan dia duduk di sebelahku dan pahanya terlihat hampir sampai ke pangkalnya. Dalam hatiku, gila juga nih si Lia. Sepulangnya nonton kira-kira jam tujuhan, aku ajak dia ke rumahku seperti biasanya aku sama dia ngobrol-ngobrol dulu. Dia sudah sering ke rumahku dan masuk kamarku. Jadi dia maulah.

Kebetulan rumahku lagi kosong. Orang tuaku sedang ke Surabaya, menghadiri kondangan orang nikahan. Dan aku anak tunggal. Cuma tinggal pembantu saja. Aku ajak dia masuk kamarku dan ngobrol-ngobrol sambil bercanda-canda. Terus aku ke WC sebentar buat pipis. Waktu pipis, aku membayangkan juga itu body Lia yang aduhai. Terus aku masuk kamarku lagi. Begitu kubuka pintu, kulihat Lia lagi di depan meja belajarku sambil nungging melihat buku-buku kuliahku. Kelihatan dong pahanya yang putih mulus itu dan sedikit CD-nya. Aku sudah nggak tahan lagi nih. Lalu kudekati dia dan kupeluk dari belakang. Si Lia kaget dan berbalik badan tapi nggak melawan, cuma sedikit berusaha menghindar. "Kenapa kamu Gus", katanya. Terus kulumat saja bibir mungilnya, dan kupepetkan dia ke dinding kamarku. Dia juga membalas ciumanku dan kukulum lidahnya sambil kuremas-remas payudaranya. Si Lia mendesah kecil. Makin lama aku semakin gila. Aku mulai turun ke bawah pahanya. Rok mininya aku turunkan sampai ke lantai sehingga dia cuma pakai CD dan baju ketat. Ternyata nggak cuma pakaian luarnya yang bikin nafsu, dia pakai CD yang bertali di bagian pinggangnya, jadi bisa di copot sebelah doang. Aku cium pahanya sambil mulai menarik tali CD sebelah kirinya. Kelihatan bulu kemaluannya yang halus terawat dan vaginanya yang berwarna merah muda. Desahan Lia semakin keras terdengar. Kumainkan kelentitnya dengan tanganku. "Ahh.. Ahh.. Gus.." vaginanya makin basah. Lalu aku jilati vaginanya dan si Lia semakin meronta-ronta kegelian. Sambil menjilati vaginanya kucopoti celana jeans-ku dan sekaligus CD-ku. Keluarlah penisku yang sudah tegang sekali. Lalu aku berdiri, aku angkat kaki kanan Lia, yang masih menempel CD-nya, setinggi pinggulku dan mulai mengarahkan penisku memasuki vaginanya.

Si Lia mendorong pinggulku. "Jangan Gus, aku kan masih perawan, nggak mau dimasukin.." Terus aku bilang bagaimana kalau cuma pura-pura doang seperti film-film Hollywood, si Lia senyum centil tanda setuju. Aku teruskan gerakanku tadi. Terus aku gesek-gesekan senjataku ke bagian luar kewanitaannya seperti wanita sedang masturbasi. "Ahh.. ahh.. terus Gus", si Lia juga ikut bergoyang keenakan. Lama-kelamaan tangan Lia mulai memegang-megang penisku, lalu tanpa kusadari dia mengarahkan penisku ke dalam vaginanya. Rupanya si Lia sudah terangsang banget dan nggak mau peduli lagi. Blesh.. penisku mulai masuk ke vaginanya. "Ahh.. sakit Gus", kata Lia. Seret banget dan sempit, walaupun ukuran penisku nggak gede-gede amat. Akhirnya masuk juga semuanya dan aku teruskan goyanganku. Enak banget rasanya, baru kali ini aku merasakan vagina perempuan. Biasanya aku merasakan gulingku. Mungkin karena baru pertama kali senggama, nggak lama, aku merasa sudah mau keluar.

Lalu croot.. croot.. spermaku keluar di dalam. Si Lia nampaknya belum orgasme. Sambil terus berpelukan aku tengok ke kiriku ada cermin dan kulihat posisiku dengan Lia horny banget. Seperti lagi nonton BF. Penisku yang sempat lemas berdiri lagi. Kucium dia sambil kugendong dan aku rebahin ke ranjangku. Kaos putihnya kulepaskan, begitu juga BH-nya. Benar dugaanku, payudaranya nggak begitu besar tapi putih kencang. Cukuplah besarnya. Lia sudah telanjang bulat, cuma sisa CD-nya yang masih menempel di kaki kanannya. Aku hisap sebelah putingnya. Lia pun mulai menggeliat lagi. Puting yang satu lagi aku mainkan sama tanganku. Terus aku merasa penisku sudah keras sekali dan aku kangkangi kakinya dan aku masukan saja lagi ke vaginanya. "Ngehh.. ah..", si Lia mendesah keras. Kali ini nggak seseret yang pertama tadi. Aku maju mundurkan penisku dan Lia mengikuti goyanganku. Aduh.. gila nggak menyangka kalau vaginanya perempuan seenak ini. Sambil kucium bibirnya kumainkan payudaranya dengan tanganku. Enggak lama kemudian vaginanya terasa menyempit tiba-tiba seperti memijat penisku dan badannya menegang. Si Lia pun berteriak "Ahh..", aku nggak tahan penisku dipijat sama vaginanya lalu aku keluar juga. Dan aku pun berbaring di sebelahnya sambil mengusap-usap rambutnya. Terus aku antarkan pulang. Selama perjalanan kita berbicara tentang tadi. Ternyata dia suka sama perlakuanku. Katanya nikmat, dan untuk lain kali aku minta dia pakai baju yang seksi-seksi dan dia cuma senyum-senyum kecil malu-malu.

Aku sama Lia makin sering begituan. Untuk yang kedua kali dan seterusnya aku pakai kondom, soalnya aku takut dia hamil. Semuanya kulakukan di rumahku karena rumahku sering kosong. Teknikku pun semakin jago. Terakhir aku bisa bikin dia orgasme 4 kali dalam sekali begituan. Waktu itu dia pakai stocking kaya film-film BF. Horny banget nggak sih. Tapi dia nggak jadi pacarku dan masih berstatus teman baik. Aku nggak tahu apakah aku sama dia masih mau meneruskan setelah kita masing-masing sudah punya suami dan istri. Yang penting sekarang dulu lah, yang itu belakangan.

Istriku Dengan Teman Baikku

Pada suatu malam aku dan istriku ( sebut aja Rina ) berencana nonton striptease di karaoke room di sebuah club. Kita memang udah sering berduaan ngelakuin ini. Buat having fun aja, sekedar ngeliat, pegang pegang atau paling banter sedot susu. Pulangnya biasanya kita berdua horny berat.
Kali ini kita pengen lebih rame, jadi kita ngajak teman baikku ( sebut aja yudi ) bersama istrinya. Biasanya kita kalo rame rame nontonnya di lounge nya, belum pernah di ruangan private seperti malam ini. Awalnya yudi menolak karena istrinya sedang keluar kota. Tetapi setelah dibujuk bujuk terus akhirnya mau juga dia. Kita jemput dia dan tiba di club sekitar jam 10 malem. Langsung naik keatas menuju room. Dancernya 2 orang udah disiapin sama mami langgananku.
Malam itu dibuka dengan nyanyi nyanyi dam minum minum dulu. Satu dancer duduk di samping yudi satu dancer duduk disampingku. Setelah keadaan mulai panas barulah para dacer mulai menari. Mereka meliuk liuk indah dan juga melakukan adegan lesbian. Setelah sekitar 20 menitan, salah satu dancernya bertanya ke istriku, "kak, kokonya boleh diapain aja?" "ngak seru nih kalo cowoknya cuma nonton doang." Salah satu dancernya kemudian nyamperin yudi, "koko aku buka yah celananya, nanti aku isepin yang enak deh." Yudi keliatan pengennya tapi dia malu karena ada istriku. Lalu tanpa disangka sangka istriku berkata "ayo yud, gue pengen liat kontol lu diisepin." Aku sampe bengong dengernya, tapi jadi tambah nafsu. Selama ini memang aku dan istriku suka berfantasi tentang istrikku dientot oleh laki laki lain, tapi itu cuma sebatas fantasy. Yudi cuma ngeliat keheranan ke arah ku, aku membalasnya dengan tanda "terserah lu"."ok, cuma gue juga mau liat suami lu diisep juga" kata yudi ke istriku. "jangan gue sendiri aja" tambah dia. Istriku mengiyakan.
Dicopotlah celana kita berdua oleh para dancer. Mulailah mereka memainkan lidahnya. Istriku pindah duduk ketengah biar lebih jelas nontonnya. Setelah sekitar 10 menit ngisep, dancer yang me BJ aku ngomong ke istriku "cici masa cuma nonton doang? Ikutan dong sini". Yudi langsung nangeppin "bener tuh, tadi kan elu nantangin gue minta liat kontol gue, sekarang gue juga mau liat elu telanjang rin". Istriku tanpa ragu langsung berdiri, sambil menatap genit kearahku dan kemudian ke yudi, dia mencopot minidressnya. Terlihat badannya yang sexy dan mulus, buah dadanya yang sekel kenyel tertutup oleh bra merahnya. Bulu kemaluannya yang tercukur rapi dapat terlihat di balik g-string merah transparannya.
"gila hoki banget lu bro, istri lu jauh lebih hot dari dancer dancernya" kata yudi kepadaku. Lalu istriku kembali duduk tetapi lebih merapat kearah yudi. Sambil menarik tangannya yudi kearah selangkangan istriku berkata "pegang nih, memek gue basah ngak keruan gara gara liatin lu". Yudi sambil di BJ terus mainkan jarinya di dalam memek istriku. "geli yud, kena itilnya" sesekali istriku berkata sambil mendesah. Kemudian yudi mencopot bra istriku yang membuat buah dadanya yang sekel serta putingnya yang megeras nonjol terlihat jelas. Yudi tanpa ragu langsung mengulum keduanya, seperti bayi yang sedang nyusu. Tak lama kemudian, istriku melihat ku sambil berkata "say, aku mau dientot ama yudi. Pengen rasain kontolnya dalem memek aku". Aku hanya mengangguk. Kemudian istriku menyuruh dancer yang me BJ yudi minggir, tetapi yudi belum mau buru buru. "sini rin berdiri di sofa, aku pengen jilat itu memek kayanya enak banget keliatannya" kata yudi ke istriku. Kemudian istriku berdiri di sofa dengan memeknya di muka yudi. Yudi tampak mahir memainkan lidahnya, karena istriku terliat berusaha menahan kegelian yang nikmat. Tidak lama kemudian istriku sudah tidak tahan lagi, sambil memohon ke yudi " yud masukin kontol mu sekarang, entot aku sekarang, aku udah ngak tahan" dengan nada manja. Kemudian yudi memangku istriku dan perlahan mulai membelah memeknya dengan kontolnya tanpa kondom. Setelah berputar putar di bibir kemaluan akhirnya tembus juga memek istriku. Pada saat itu aku sudah ngak tahan lagi, gimana bisa tahan sambil di BJ sambil nonton istriku dipake. Akhirnya aku keluar didalam mulut dancernya.
Sedangkan yudi dan istriku baru aja mulai. Istriku mulai naik turun seperti menungang kuda sambil saling tatap tatapan penuh nafsu. Yudi tampak menikmati setiap stroke nya, sambil memainkan buah dada istriku. "bro istri lu peret abis, jarang elu pake yah?" kata yudi kepadaku. "pake sih sering, tiap hari, mana tahan liat yang begini dianggurin. Memang dari sononya dia peret begitu, makanya nagih tuh memek" jawabku. Tak lama yudi minta ganti posisi, istriku disuruh nungging berdiri kearah tembok terus yudi sambil berdiri juga entot dia dari belakang. Liat posisi begini aku jadi horny lagi, kuminta dancer yang satunya untuk me BJ aku sambil nonton adegan panas ini. Ngak terlalu lama dengan gaya begini yudi udah mau puas. "rin gue udah mau keluar" kata yudi. "keluarin di dalem aku, aku mau pejumu yang kentel dan banyak" jawab istriku. Ngal lama yudi berteriak puas sambil memanggil nama istriku "Ah rin, rin". Aku meliat yudi puas secara keseluruhan saat di dalem, ngak ada peju yang ciprat keluar. Setelah selesai yudi menarik kemaluannya dan dalam memek istriku langsung bececeran peju nya yudi yang putih kentel dan banyak. "enak yud? Banyak banget keluarnya" tanya istriku. Yudi dengan pandangan puas dan mesum megatakan "enak banget". Liat peju yang berceceran dari kemaluan istriku aku juga jadi keluar sekali lagi dimulut dancer yang satunya.
"wah seru abis nih malem ini, kita mandi bareng yuk" kata istriku. Terus kita menutup malem di karaoke room itu dengan mandi bareng bertiga. Ketika sampe keparkiran istriku nyeletuk "aku duduk di belakang ama yudi yah say, tadi kan aku belum sempet isepin kontolnya. Pengen tau juga rasanya dimulutku. Ngak nolak kan yud?". Singkat cerita, kisah ini berakhir dirumah yudi dengan kita bertiga lemas tukeran lendir.

Ketika sampai di parkiran istriku berkata ia ingin merasakan kontolnya yudi di mulutnya. Aku yang memang sedang nafsu berat kali ini tidak mau ketinggalan " boleh sayang, asal kamu aku threesome ama yudi sekaligus. Tempatnya di rumah lu yud, kan lagi ngak ada orang" jawabku. Yudi dan istriku dengan semangat menyetujui.
Ketika mobil mulai melaju kencang, dimulailah adegan mesum di bangku belakang. Aku sesekali mengintip lewat spion tengah. Adegan di mulai dengan yudi mencium istriku. Dengan semangatnya dilumat bibir istriku. Istriku pun membalas lalu mereka berdua pun sibuk berciuman lidah. Aku cemburu juga awalnya, kaya pacaran aja pake ciuman segala mana pake lidah lagi, pikirku. Tetapi melihat ciuman penuh nafsu seperti itu membuat rasa nafsuku melebihi rasa cemburu.
Tak lama kemudian terdengar suara ritsleting dibuka. Kuintip kebelakang, kulihat tangan istriku sedang merogoh kedalam celana dalamya yudi. Lalu istriku mulai mengelus dan meremas kontolnya yudi, tangan yudi pun sudah mulai bergrilya ke dalam memek istriku. Mereka melakukan ini sambil terus berciuman.
Lalu terdengar suara hisapan, ketika kulihat istriku sudah mulai ngisepin kontolnya yudi. Kepalanya naik turun dan sesekali menjilati bijinya yudi. Kulihat istriku mampu memasukkan hampir keseluruhan batang kontolnya yudi kedalam mulutnya. Yudi pun tampak menikmati sekali, terlihat dari tangannya yang membekap erat kepala istriku dan terus membenamkan kepala istriku ke arah kontolnya. "Rin elu pinter banget sih nyepongnya, enak banget rin" kata yudi sambil mendesah nikmat.
Melihat istriku diperlakukan seperti pelacur oleh yudi aku jadi tambah nafsu ngak karuan. Aku langsung ngebut menuju rumah yudi agar cepat sampai. Tampaknya bukan aku saja yang sudah tak tahan, yudi pun demikian. "Rin gue udah mau keluar" kata Yudi. "jangan dulu yud, aku ngak mau kamu lemes ntar di rumah mu" jawab istriku. Untung aja kita cepet sampai ke rumah yudi.
Begitu parkir, kita bertiga langsung menuju kamar tidur yudi. Sampai di kamar langsung bertiga telanjang. Yudi langsung menarik istriku ke atas ranjang, dibekapnya istriku sambil terus diciumi bibirnya. Aku menyusul naik ke ranjang, menciumi punggung istriku sambil meremas remas pantatnya. Setelah itu yudi menelentangkan istriku. Sambil mengamati yudi berkata "bro, bini lu bener bener mengairahkan, gue pengen punya bini kaya gini, bisa gue garap berkali kali tiap hari." Aku jadi tambah bergairah mendengar lelaki lain begitu nafsunya kepada istriku. kemudian kita berdua sibuk melahap toketnya istriku. Jari jari nya yudi sibuk bermain di dalam memek istriku.
Kemudian aku dan yudi berdiri dan meminta istriku untuk ngisepin kontol kita berdua. "Say sini berlutut depan kita berdua, sepongin kontol kita" kataku. Kemudian istriku mulai sibuk menghisap ganti gantian kontol ku dan yudi. Tak lama kemudian yudi sudah tak tahan mau mengentot istriku tetapi istriku menolak "kamu tadi udah keluar di memeku sekarang aku mau rasain pejumu di mulutku" kata istriku ke yudi. Jadinya akulah yang mengentot istriku. Posisinya nungging sambil dia tetap mengisep kontolnya yudi. Setelah sekitar 10 menit, kita berganti gaya. Aku duduk di sofa, istriku di pangkuanku dengan membelakangiku, yudi berdiri di depannya sambil terus diisepin. Tak lama Yudi pun mau puas "Rin bener nih boleh keluarin di mulut, gue udah mau keluar nih". Istriku tak menjawab mala ia tambah seru ngisepnya sambil memegang pantatnya yudi menahan dia supaya tidak menarik kontolnya saat puas. "AH RIN AH AH" teriak yudi ketika dia mencapai orgasm. Istriku terus menghisap sampai ke peju terakhir, bahkan ketika selesai kepala kontolnya yudi pu masih di jilat jilat hingga bersih. Aku minta istriku berbalik badan agar bisa kulihat mukanya. Ketika ia berbalik kulihat mulut dan dagunya yang berceceran peju, di dalam mulutnya pun masih terlihat pejunya yudi yang perlahan di keluarka olehnya. Tampaknya cukup banyak peju yang dikeluarkan yudi. "ketelen pejumu sebagian yud" kata istriku. Melihat hal ini aku pun langsung puas keluar dalam istriku.
Lalu kita bertiga berbaring lemas di ranjang. "Enak ngak yud hari ini puas dua kali? Enakan mana memekku atau mulutku?" tanya istriku. "enak banget, dua duanya top, mau sering sering dong kayak gini" Kata yudi. " wah enak di elu ngak enak di gue dong, kalo bini lu hot sih gue mau aja sekali kali tukeran, nah ini elu doang yang make bini gue gue ngak dapet gantinya bro." jawabku. Akhirnya kita akhiri dengan mandi bertiga dengan istriku yang mandiin aku dan yudi. " next time aku mau banyakan ah kontolnya, enak juga digilir cowok" kata istriku. Hah? Banyakan? 

Dompet Membawa Keberuntungan

Namaku Asep, aku hanya seorang kuli bangunan. Pendidikanku hanya sampai SMP karena orang tua tak sanggup membiayai. Pamanku mengajakku untuk membantunya bekerja menjadi kuli tak jauh dari rumahku. Beberapa kali aku mencoba peruntungan lain, misalnya menjadi kasir swalayan, mengantar barang2 dll. Namun sering kali aku gak lama bertahan, dan kembali menjadi kuli bangunan. Penghasilanku aku bagi dua, untukku dan keluargaku. Hitung-hitung meringankan beban kedua orang tuaku dan ketiga adikku. Secara fisik aku gak jelek2 amat, karena rajin nguli, badanku pun lumayan bagus. Namun aku selalu minder soal perempuan, ya dengan kondisi ekonomiku sekarang siapa yang mau?

Suatu hari saat pulang ke rumah aku melihat ada dompet tergeletak di tengah jalan. Segera saja aku ambil, ku buka ternyata ada 10 lembar uang 100 ribuan, banyak ATM dan kartu-kartu lainnya. Pasti ini punya orang kaya fikirku, lalu kulihat KTP dan kartu namanya, benar saja, pemilik dompet ini adalah direktur salah satu BUMN. "Hhm... ini hari keberuntunganku" dalam hati ku bergumam. Aku pun membelikan martabak seharga 25.000 dengan uang itu untuk keluarga di rumah. Sudah lama aku gak membelikan oleh-oleh, sebenarnya memang penghasilanku gak bakal cukup. Mumpung ada uang temuan ini, aku belikan, pasti keluargaku senang.

Malam hari sebelum tidur aku kefikiran mengenai dompet itu, biar bagaimanapun ini bukan dompetku, pasti yang punya sedang kebingungan. Ah, kenapa aku jadi merasa bersalah telah menggunakan yang bukan hakku? Bagaimana kalau yang aku belanjakan malah tidak berkah dan Tuhan akan menghukumku? Selama ini memang aku diajarkan oleh kedua orang tuaku lebih baik menderita daripada mengambil sesuatu yang bukan hakku. Ah sudahlah, dengan tekad bulat kuputuskan besok akan mendatangi alamat pemilik dompet ini untuk mengembalikannya. Mudah-mudahan yang punya memaafkanku karena sebagian uangnya telah kupakai, atau mungkin dia memberiku hadiah karena mengembalikan dompetnya.

Berdiri megah dihadapanku sebuah rumah yang besar, bagaimana tidak besar wong ada satpamnya. "Maaf pak, apa benar ini rumah pak Budianto?" tanyaku kepada satpam. "Iya benar, ada perlu apa ya?" tanya satpam. "Kemarin dompet Pak Budianto jatuh di jalan, saya mau kembalikan" jawabku. "Oh tunggu sebentar" kata satpam sambil menelepon di posnya, aku pun dipersilahkan masuk. Di ruang tamu rumah itu datang seorang yang terlihat berwibawa, "saya dengar mas mau mengembalikan dompet saya?" tanyanya. "Iya pak, nama saya Asep, saya kebetulan menemukan dompet bapak di jalan. Saya ingin mengembalikannya ke bapak. Dokumen2 di dalamnya lengkap, hanya maaf pak, uangnya terpakai oleh saya 50.000, 25.000 untuk martabak yang saya berikan kepada keluarga, 25.000 untuk ongkos kesini". Akupun menyerahkan dompet berwarna hitam itu, lalu beliau terlihat mengeceknya. "Hhm.. nama saya Budianto, biasa dipanggil Pak Budi, saya berterima kasih banyak kamu mengembalikan dompet saya, walaupun saya belum ikhlas kamu mengambil 50.000 dari uang saya". Seketika aku terkejut, ini orang kok pelit banget, 50.000 aja dipermasalahkan. "Maaf pak, saya khilaf, saya pun dari keluarga yang kekurangan, jadi saya terpaksa memakai uang bapak." kataku dengan sedikit memelas. "Ok, saya akan maafkan kamu dengan syarat kamu mau sebulan kerja di rumah saya tanpa digaji, hanya dikasih makan saja. Kebetulan tukang kebun saya sedang cuti, saya butuh pengganti", kata Pak Budi. "Waduh, kok begitu sih pak, saya sudah kembalikan dompet bapak saja harusnya bapak berterima kasih, kenapa saya malah disuruh bekerja?" bantahku. "Ok, terserah kamu kalau tidak mau, yang jelas saya belum ikhlas dan belum memaafkan kamu." balas Pak Budi. Aku berfikir sejenak, "Baik, gini aja pak, minggu depan aku akan mulai bekerja di rumah bapak". kataku. "Ok, deal ya", kata Pak Budi. Aku pun pulang dengan perasaan sedikit kesal.

"Saya kira kamu gak bakal datang Sep hari ini" kata Pak Budi. "Hehe.. Saya kan sudah janji pak," kata Asep. "Bagus", kata Pak Budi. Lalu Pak Budi mulai menjelaskan job desc Asep sehari-hari, Asep pun melaksanakan kerja rodinya setiap hari dengan konsekuensi tidak bisa memberikan gajinya untuk keluarga, karena dia hanya diberi makan dan ongkos saja. Sebulan pun berlalu, Asep lega, beban yang ada di pundaknya segera hilang. Dia bisa kembali bebas seperti dulu bekerja sebagai kuli, atau mungkin Pak Budi akan merekrutnya sebagai tukang kebun tetap dengan gaji normal.

"Sudah sebulan saya bekerja pak, sekarang saya bisa bebas berarti ya." kata Asep. Pak Budi pun sedikit tersenyum, "Ya, tugas kamu sudah selesai, tapi jangan senang dulu, aku ada satu permintaan lagi". kata Pak Budi. "Lho, kok gitu? Perjanjiannya kan cuma kerja jadi tukang kebun aja?' selaku. "Sep, bapak punya anak perempuan yang tuli, bisu, buta dan lumpuh. Aku ingin kamu jadi suaminya." kata Pak Budi. Deg, aku bagai disambar petir mendengarnya, masa aku harus beristri dengan perempuan yang cacat. Kali ini aku akan menolak, yang benar saja. "Silahkan kamu kalau gak mau Sep, tapi aku selamanya gak akan memaafkan dan mengikhlaskan uang itu." Kata Pak Budi seolah-oleh bisa membaca pikiranku. "Baik pak!", lho, kok tiba-tiba bibirku berkata seperti itu, aku masih belum bisa menerima sebenarnya, ini sudah keterlaluan. "Pak, saya tidak punya biaya untuk menikah", kataku. "Tenang, semua biaya saya yang tanggung", kata Pak Budi. Aku pun dengan lunglai pulang ke rumah, keluargaku pun sedih mendengar hal ini. Namun aku pasrah akan takdir, mungkin memang takdirku begini. Ah, tak apalah di dunia sengsara begini, mudah-mudahan di kehidupan selanjutnya aku lebih bahagia.

"Saya nikahkan Asma binti Budianto dengan Asep bin Dadang dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 50 gram dibayar tunai." kata pak penghulu. "Saya terima nikahnya .... dst." Prosesi akad berlangsung khidmat, akad sengaja dibuat dengan sangat sederhana hanya mengundang sedikit orang. Walimahnya akan dilaksanakan beberapa waktu kemudian. Aku pun sah menjadi istri putri Pak Budi yang belum pernah melihatnya. Namun seperti kata Pak Budi dia cacat, sampai pada setelah akad aku melihat seorang perempuan bercadar ditutupi baju pengantin yang longgar. Kulitnya putih dan badannya cukup tinggi. "Asep, ini Asma istrimu." Kata Pak Budi. "Lho, bukannya kata Pak Budi Asma itu buta, tuli, bisu dan lumpuh?" tanyaku. "Maksudku, ya itu aku bohong, aku ingin menguji kamu saja. Kamu orang jujur, itu sebabnya aku menjadikanmu menantu." kata Pak Budi. Dalam hati aku sangat bersyukur, ternyata istriku normal tidak cacat. Terlebih saat Asma membuka cadarnya, alamak, cantiknya. Ternyata istriku sangat sempurna, aku yakin laki-laki lain akan iri kepadaku dengan kecantikan istriku.







Sekarang aku hanya berdua saja dengan bidadariku, di sebuah kamar yang cukup besar. Asma keluar dari kamar mandi dengan jilbab lebarnya, dia kemudian merias wajahnya agar terlihat lebih cantik dan wangi. Aku pun membersihkan badanku agar wangi setelah seharian beraktifitas. Saat yang kutunggu pun tiba, malam pertama coy. Dengan bidadari yang sangat anggun dan cantik, ah gila, aku bingung gimana memulainya. Kami awali dengan ngobrol, terutama menceritakan pengalamanku menemukan dompet ayahnya. Dia pun cerita bahwa selama ini dia kuliah di luar kota, pantas saja aku tak pernah melihatnya di rumah. Kami ngobrol banyak hal untuk mencairkan suasana.

"Mas.. ayo.." kata Asma dengan sedikit menggoda. "Ayo apa?" tanyaku. "Ya itu", kata Asma. "Itu apa?" kataku menggodanya. "Ih, dasar". kata Asma. Asma pun memegang kedua tanganku, dia mengarahkannya ke wajahnya. Aku mengelus wajah cantik istriku sambil memperhatikannya dengan sama. "Sayang, kamu cantik banget, boleh aku cium?". Asma hanya mengangguk tanda setuju, perlahan-lahan kudekatkan bibirku dengan dahinya. Kucium keningnya sebagai tanda bahwa kita sudah halal untuk menikmati surga dunia. Bibirku pun perlahan-lahan mendekati bibirnya, ah ini yang pertama kali bagiku dan baginya. "Mmmhh.. mmmuaachhh", kami pun melakukan frenchkiss dengan mengikuti naluri masing-masing. Aahh.. betapa nikmatnya.. Setelah melakukan frenchkiss aku pun berdiri, diikuti oleh Asma. "Sayang, aku ingin memelukmu." Lagi-lagi dia hanya mengangguk, tinggiku dengan tingginya tak begitu jauh. Aku mulai memeluknya, melingkarkan tanganku ke punggungnya. Terasa payudaranya menyentuh dadaku, besar juga. Tanganku pun agak turun ke pantatnya, dan wow.. dibalik jilbab pakaian longgar dan jilbab lebarnya, ternyata istriku mempunyai dada dan pantat yang montok. Oh, otongku mulai menegang, tanganku pun dengan nakal mulai mencoba meremas payudaranya dari luar bajunya. Oh, benar saja, besar dan padat, tidak kendor. Otongku menegang sempurna menonjol di balik celana, ekspresi Asma agak lain saat aku meremas payudaranya, aku menikmatinya. Sensasi grepe-grepe cewek jilbab lebar dalam keadaan tertutup memang sangat dahsyat. Setelah puas tanganku bergeriliya ke seluruh tubuhnya kami berdua kembali melakukan frenchkiss.

"Sayang, kamu luar biasa, kamu perfect. Badan kamu bagus, aku ingin melihatnya langsung." kataku dalam keadaan bernafsu. "Aaahh.. maasss.. telanjangi aku.." kata Asma dengan mendesah, membuat birahiku semakin bangkit. Kubuka gamisnya perlahan-lahan, Asma tinggal memakai celana dalam, bra dan jilbab lebarnya. Putih dan mulus, benar saja dugaanku, montok juga. Kubuka bra dan kupelorotkan celana dalamnya, lalu kusampirkan jilbab lebarnya ke belakang. Ah, sempurna, giliranku aku membuka kaos dan celana panjangku. Lalu ku buka celana dalamku, keluarlah jagoanku dalam keadaan yang sangat tegang, menunggu dimasukkan ke sarangnya. Aku pun kembali memeluk Asma, kali ini kulit bertemu kulit, hangatnya. Lalu kami berdua pun kembali duduk di ranjang, aku menyuruh Asma berbaring. Aku kemudian meremas payudaranya yang sekal, aku elus-elus, lalu aku remas dengan perlahan keduanya. Aku sentuh putingnya, lalu aku menyusu, dimulai dari payudara kanan lalu ke kiri. Terlihat keduanya menegang, ah, pasti Asma sedang terangsang. "Aaahh.. maasss... aaaahhhh..." desahan Asma sangat seksi, aku semakin birahi. Di saat aku sedang memainkan payudaranya, tiba-tiba tangan Asma memegang penisku, dan mengocoknya. "Ooohhh... sayang, enak...". Aku pun menggeram keenakan.

Aku menghentikan permainanku di payudara Asma, ku lihat vaginanya sudah mulai basah. Namun aku tak mau terburu-buru, aku masih mau foreplay. "Say, kulum penisku donk." pintaku. "Terus kapan kamu mau merawani aku say?" kata Asma. "Sabar say, nanti akan kulakukan" kataku dengan tersenyum. Dengan perlahan Asma memegang penisku, lalu memasukkan ke mulutnya. Aku hanya bisa mengerang keenakan, melihat seorang perempuan cantik mengulum penisku dengan jilbab lebar masih di kepala. "aawww... say... aaahhhh.... enak sayang.."....selama 5 menit Asma mengulum penisku, segera kuhentikan takut keluar duluan. "Say, giliranku ya." Asma terlihat sudah sangat horny. Aku jilati vaginanya yang berbulu rapi, Asma mendesah-desah, seolah-olah menolak namun sangat menikmati. "Ah, cukup sayang.. nanti Asma keluar." Asma menghentikanku setelah 5 menit aku menjilat vaginanya.

"Ini waktunya sayang, aku akan memilikimu selamanya." kataku. "Lakukan suamiku, miliki aku seutuhnya." kata Asma. Penisku yang sudah sangat tegang ku arahkan ke celah vagina yang masih sangat rapat namun sudah basah. Aku mulai mendorong perlahan-lahan, mencari lubang surga dunia. Ah, ketemu juga, aku mulai menekan penisku agar bisa masuk, oh sempit sekali. "aaahhh... perih say.." kata Asma. "Sabar istriku, ini gak akan lama, nanti juga enak.." kataku. Penisku semakin kudorong sampai terasa ada yang mengganjal, "ooohhh.. sakit..." kata Asma.. "sedikit lagi say, sebentar lagi kamu bukan perawan dan aku bukan perjaka". Lalu aku dorong dengan agak kencang penisku sehingga merobek selaput daranya. "aaaaahhhhhhhhh...... sakiiittt..." Asma berteriak sambil kedua tangannya menggenggam seprai... terlihat air matanya menetes dan Asma menangis... "Asma... aku berhasil, aku suamimu sekarang..".. Asma pun tersenyum.. Lalu kami pun berciuman dengan penis tetap ada di dalam vagina Asma.. "Kamu sudah siap say, aku akan membuahi kamu." Asma pun mengangguk, aku mulai menggenjot penisku, ternyata Asma sudah tidak kesakitan, malah terlihat keenakan. Aku percepat genjotanku, dan ternyata Asma mendesah semakin erotis. Aku genjot penisku sambil menikmati indahnya wajah dan desahan istriku, tanganku bergeriliya meremas-remas payudara.. Aaaahhh.. nikmatnya, 5 menit berlalu saat aku merasa akan mencapai puncaknya. "Sayang, aku mau keluar.." kataku.. "Aaahhh... iya mas, aaahhh... aaaahhh....".. "Aaaaahhh... Asma, aku gak tahan, aku hamili kamu..." dan crot... air maniku menyembur dengan kencang 5 kali, saking banyaknya sampai tidak muat di vagina Asma dan berceceran keluar.. Aku lemas dan ambruk di atas tubuh Asma dengan penis masih menancap. Sial, aku keluar duluan, Asma belum klimaks.. Tapi gak apa-apa lah, namanya juga malam pertama..
Diberdayakan oleh Blogger.