Ini Kisah Sudah Lama Saat Ane Masih Duduk di Bangku SMA tepatnya kelas 3. Kejadiannya Tepat 17 Agustus (Ngeri kan Pas HUT RI).
Dimulai dari tetangga ane yang punya pembantu baru untuk mengurusi
anaknya yang masih balita. Tetangga ane memang punya anak perempuan juga
yang masih kelas 1 SMA, namun karena saking banyak lesnya si kakak tak
bisa menemani adiknya. Tetanggaku merupakan seorang guru dan suaminya
seorang dosen, jadi sehari-harinya memang tidak bisa menemani sang buah
hati yang masih kecil itu. alkhasil didatangkanlah seorang pembantu.
sebut saja namanya Sari. Sari didatangkan dari sebuah desa yang memang
sudah putus sekolah dari 2 SMP. Ane tahu, karena sering mendengar ibuku
bergosip. tampaknya Sari tak beda umur denganku. mungkin dia beda dua
tahun. terlihat sangat jelas raut mukanya masih muda. Karena kebiasaanku
yang sering membaca cerita-cerita panas, terlebih lagi tentang
pembantu, membuat aku merasa ingin mencoba sensasinya. maklum daerah ane
banyak pembantu (Komplek ya gan) namun kebanyakan tua. Namun, kedatangan Sari membuat semuanya berubah.
Ane memang tak akrab dengan pembantu, namun, suatu hari, di depan rumah
ane, kira-kira sekitar pukul 3 sore, Sari sambil mengendong anak
tetangga (namanya Tristan) berada di depan rumahku. Saat itu, ane sedang
mencuci motor
ane. Dengan sengaja (namun, tanpa maksud apapun ya) ane menggoda si
Tristan, ane berniat menggendongnya. dengan basa-basi sedikit, ane pun
berhasil membuat Tristan mau digendong denganku. Tanpa sengaja,
tangganku mengenai payudara Sari yang terbilang tidak terlalu kecil
namun tidak besar juga. Sari diam tanpa ada rona marah. dalam hati ane
berpikir, apa perlu dites sekali lagi. Setelah tidak terlalu lama ane
bermain dengan Tristan, Ane kembalikan Tristan, namun kali ini ane
mencoba sengaja sedikit memegang Payudaranya. Ya, Sari pun masih diam
tanpa protes sedikit pun. Dalam benaku ada sedikit sinyal untuk memulai
hasratku, tapi aku tidak ingin bergerak terlalu cepat. hal itu selalu
aku lakukan, kurang lebih seminggu (saat ane ada dirumah aja ya) dengan
respon Sari yang sama.
Disuatu kesempatan, tepatnya malam hari, ane yang baru pulang bermain,
melihat Sari berjalan menuju ke arah warung ruang komplek, tanpa
segan-segan ane pun menawarinya untuk dibonceng.
"Malam Sari, mau kemana udah malem gini," Ujarku,
"Oh, iya.., kamu anaknya Ibu Fitri khan," Tanya Sari, "mau ke warung mas, disuruh Ibu beli korek mas," Tambahnya
" Kok tahu, oh ya udah, mau aku temenin gak, warung yang deket, malem gini udah tutup, adanya agak jauh"
" Jangan Mas, Ngerepotin, apalagi ntar diliat tetangga ama satpam depan, gak enak mas,"
"Gpa" Sar, Udah malem, kasian anak cewek jalan Sendirian, Kilahku.
"bener Gpa" mas, ya udah, klo gitu, maaf ngerepotin,"
Sari akhirnya berhasil kuboncengi, dengan kubawa muter-muter dan mencari
warung yang lumayan jauh. biarpun jauh, bagiku tak masalah, karena
Payudara Sari menempel dipungunggku. Usai ketemu warung, Sari lalu turun
membeli korek, namun ada hal yang mengejutkan, "mas aku lupa bawa
uangnya, tadi kayaknya ketinggalan di dalem kamar,"
Oh, gpa" Sar, aku kira apa, Ini pakai saja dulu uangku, nanti dikembalikan pas besok aja," Ujarku.
Setelah tanpa segan Sari menerima uangku, Sari pun kembali berkata, "Mas
gpa" aku boncengan kayak gini, nanti ada yang lihat, Malu"
(aku berpikir awalnya, kiranya Sari sadar dengan kelakuanku untuk
menikmati sentuhan Payudaranya, ternyata bukan itu), Gpa" Sar, khan tadi
udah bilang, sudah malam.
Setelah mengantari Sari sampai kerumah, ane kembali juga pulang. Tepat
dua hari setelah kejadian itu, adalah hari 17 Agustus, dimana seluruh
warga komplek membuat panggung di depan komplek. Acara tersebut yang
berlangsung malam hari, tentu didominasi oleh Bapak-Bapak dan Para ibu
untuk seru-seruan, sedangkan anak mudanya, sedikit terpisah.
Saat ane ingin mengambil rokok yang tersimpan dirumah, Sari memanggilku,
untuk mengembalikan uangnya, "Mas, ini uang waktu itu beli korek,"
sembari menyodorkan lima ribu rupiah.
"Tak usah sar, toh juga gak ada kembalian, oh ya kok Sari gak ikut di depan," tanyaku
"Gak mas, Tadi sebentar kesana, eh Ibu suruh aku untuk suruh bawa pulang Tristan supaya tidur," ujarnya
"Sekarang Tristan mana Sar,"
"Ada mas, Didalam udah nyenyak tidur, dia klo tidur susah bangunnya,"
(pucuk dicinta ulam pun tiba dibenaku) ya udah, Sari ikut aja kerumah,
ambil kembaliannya, aku gak bawa uang soalnya, gpa" khan Tristan
ditinggal sebentar,"
"Gpa" mas, klo cuma sebentar, jawab Sari
Alkhasil Sari berhasil mengajak Sari kerumahku yang jaraknya cuma satu
rumah saja, awalnya Sari menunggu diluar, tapi kusuruh masuk saja dengan
dalih rumah sedang sepi. tanpa penolakan pun, Sari mau ikut masuk.
Mas, cari apalagi mas, uangnya gak ketemu, Sari yang dari tadi menunggu di depan kamarku, bertanya
bukan Sar, Rokokku, bisa minta tolong bantuin aku gak?
Gpa" mas, aku masuk, tanya Sari penuh keraguan
Gpa" kok, juga sepi ini, kilahku
dengan pura-pura mencari, kusengaja menyenggol pintuku agar tertutup. hal itu membuat Sari kaget. "mas, kok pintunya ditutup?
"oh ya Sar, gak sengaja kesenggol, tapi ada yang mau aku obrolin sebelumnya sar," cakapku agar dia tidak curiga
"apa itu mas, kok serius amat,"
"gini sar, sudah lama, aku suka melihat kamu, apalagi kadang aku gak
sengaja menyentuhmu sar, maaf Sar bukan maksud aku kurang ajar, tapi aku
jujur Sar, aku cuma minta maaf atas kelakuanku"
"oh, aku kira apa mas, Sari udah tau kok mas, tapi Sari gak bilang, karena Sari sebenarnya naksir mas,"
"hal itu membuatku bukan kaget, tapi kudekatkan diriku ke dia," yang benar Sar? berarti klo aku boleh menyentuh kamu,"
"jangan mas, gak enak klo sampai diliat orang," ujar Sari.
"gpa" kok Sar, gak ada orang ini apalagi acara itu sepi," ujarku. tanpa
banyak basa-basi, Sari kutarik tangannya, dan kulumat bibirnya, awalnya
sedikit kaku, tapi Sari mulai menikmati.
Kudorong dia ketempat tidurku, sambil tanganku memegang payudaranya yang
sudah kuidam-idamkan, Sari tak berontak sedikit pun. tak lama
kuturunkan celananya hingga celana dalamnya melorot. awalnya ingin
kumasukan tanganku, ternyata Sari sudah basah, tanpa ragu-ragu, aku
mulai buka celanaku.
Tampangnya basah tak selalu mulus, lubang Sari begitu sempit, sehingga
sulit, bahkan sampai Sari pun sedikit teriak, namun, niat itu tak aku
urungkan, aku dorong agak sedikit kencang hingga akhirnya masuk.
kugoyang Sari perlahan-perlahan, Sari pun mulai mendesah, bahkan dirinya
tanpa disuruh, membuka bajunya, kemudian bangun melumat bibirku.
aku pun semakin menderu-deru, kukecangkan lagi goyanganku, Sari pun
semakin berisik. aku suruh Sari untuk berposisi Doggy, awalnya sedikit
binggung dia, namun, secepat kilat aku mengajarinya. disinilah
"Senjataku" bagai diisap oleh vacum cleaner, Sari semakin becek dan
berisik, akupun semakin cepat bergoyang, karena ini bukan pengalaman
pertamaku, aku tahu kapan saat aku sudah mau keluar, namun apadaya, saat
aku ingin keluar, Sari semakin mendesah dan menarikku, alhasil aku pun
keluar dari dalam.
Sari sedikit binggung, tapi aku bilang, gpa" Sar abis ini kau ke kamar
mandi bersihkan, namun sebelum itu, kau jilat dulu punyaku agar kau
semakin tidak hamil, ujarku sedikit menipunya.
kurang lebih kami 15 menit, dan Sari menyiram vaginanya, sambil aku
bantu untuk membersihkannya. tepat saat aku mengantarkannya ke pintu
depan rumahnya, orang rumahnya pun berjalan, dan Sari pun segera masuk.
Kejadian ini sering aku ulangi saat siang hari, waktu orang tuaku tak
ada dirumah, terkadang Tristan asyik sedang bermain di ruang tamuku, aku
pun main bersama Sari.
Setelah 5 bulan, Sari disuruh balik ke rumah orang tuanya, karena ada
juragan kambing yang ingin mempersuntingnya. alhasil sampai sekarang aku
tidak bertemu dengan Sari lagi, si pembantu tetangga yang montok.
Arsip Blog
Diberdayakan oleh Blogger.
kunjungi blog saya gan
BalasHapusartikel menarik
BalasHapusHello
BalasHapusPlease i just took up British bulldog puppies breeding as a hobby after my mom passed away because they were her favorite PUPPIES. Despite the fact that they are very intelligent, am finding it very difficult getting them to mate.
For any information CLICK HERE British bulldog puppies for sale .THANKS
BalasHapusHello
Please i just took up frenchies puppies breeding as a hobby after my mom passed away because they were her favorite PUPPIES. Despite the fact that they are very intelligent, am finding it very difficult getting them to mate.
For any information CLICK HERE frenchies puppies for sale .THANKS